Senin, 11 Mei 2020

JENIS - JENIS MAJAS XI RPL 2

Baca dan perhatikan jenis-jenis majas tersebut.
Tulis bagian yang penting di buku tulismu.
Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan setelah kamu membacanya.


Dari pembahasan di atas silahkan jawab pertanyaan berikut. Jawabannya silahkan simpan di Kolom Komentar bawah.


Format jawaban
Nama :
Kelas :
Jawaban :
a.................................
b.................................
c.................................
d.................................
e.................................
f..................................
g.................................
h.................................
i..................................
j..................................

26 komentar:

  1. Nama : Amandha Julianti P.
    Kelas : XI RPL 2
    Jawaban :
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.
    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.
    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.
    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.
    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.
    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.
    G. Suara peluit menjerit-jerit.  Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.
    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  2. Nama:Aryadi
    Kelas:XI RPL 2
    Jawaban:

    A.Kalimat tersebut seolah – olah menganggap jantung sebagai benda hidup seperti manusia yang dapat bermain ayunan. Padahal faktanya jantung berfungsi untuk memompa darah sehingga dapat mengalir ke seluruh tubuh.

    B.bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Kalimat tersebut mengandung kata – kata yang mencerminkan majas personifikasi. Penulis menganggap mendung seolah – olah benda hidup yang berfungsi menutup langit Padahal makna sebenarnya dari kalimat tersebut adalah pada kondisi mendung menyebabkan separuh langit nampak gelap.

    D. bahasa personifikasi karena “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. bahasa personifikasi karena kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. bahasa personifikasi karena “penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. bahasa personifikasi karena “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H.Penulis menggambarkan otak seolah – olah benda hidup yang dapat berputar. Makna sebenarnya dari majas personifikasi tersebut adalah menunjukkan kondisi pikiran yang cemas.

    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  3. Nama : Della susilawati
    Kelas : XI RPL 2
    Jawaban :





    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas


    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.


    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.



    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.



    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.



    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.



    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.



    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  4. Nama:Clara Gustiani Amanda
    Kelas:XI RPL2
    Jawaban:
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas


    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.


    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.



    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.



    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.



    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.



    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.



    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  5. nama : selipana
    Kelas : XI RPL 2
    jawaban :

    A. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.
    B. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.
    C.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.
    D.Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.
    E.Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar.Kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.
    F.Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai sang maha pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.
    G.Suara peluit menjerit-jerit. Kata “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H.Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku” diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.
    J. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  6. Nama:Alfi faujiah
    Kelas:XI RPL2


    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu (SP, 8). Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar (SP, 11). Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang. (SP, 12).Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit (SP, 14). Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas (SP, 18). Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  7. Nama : Erika Amelia
    Kelas : XI RPL 2
    Jawaban :
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.


    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  8. Nama: Renita Johan
    Kelas: XI RPL 2
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu (SP, Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar (SP, Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang. (SP, Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit (SP, Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas (SP,
    Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  9. Nama: Khaerani Febriyanti
    Kelas: XI Rpl.2

    Jawaban: A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu (SP, Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar (SP, Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang. (SP, Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit (SP, Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas (SP,
    Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  10. Nama:Serli Nur Syabila
    Kelas:XI RPL 2
    a)"Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju". Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.
    b)"Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap". Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.
    c)"Mendung menutup separuh langit". Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.
    d)"Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu". Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.
    e)"Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar". Kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.
    f)"Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang". Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.
    g)"Suara peluit menjerit-jerit". Kata “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    h)"Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas". Kata “otakku” diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    i)"Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota". Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.
    j)"Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai".Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  11. Nama : Awaliyah Syahrani
    Kelas : XI RPL 2

    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu (SP, Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar (SP, Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang. (SP, Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit (SP, Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas (SP,
    Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  12. Nama : Mia Lestari
    Kelas : XI RPL 2

    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu (SP, Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar (SP, Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang. (SP, Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit (SP, Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas (SP,
    Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  13. NAMA:ERWIN M TAKIN
    KELAS:XI (RPL2)
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  14. Nama : Sulistiani
    Kelas : XI RPL 2

    Jawaban:
    A. jantung nya berasa dipukul-pukul orang yang sedang bertinju
    Penjelasan: Karena kata Jantungku diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun padahal kata berayun-ayun itu menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang

    B. Sinar matahari menembus baja yang berlubang
    Penjelasan: Kata Pancaran Matahari diibaratkan sebagai benda hidup yaitu bisa menikam lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari

    C. Akan datangnya hujan
    Penjelasan: Karena Mendung diibaratkan sebagai benda hidup yang menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan dengan adanya mendung maka separuh langit

    D. Pergi dengan terburu buru
    Penjelasan: Kata Kapitalis diibaratkan sebagai benda hidup yang meliuk-liuk, padahal kata kapitalis menggambarkan kata sifat

    E. Jambul
    Penjelasan: Karena kata Jambul diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar

    F. Gadis memiliki indra ke 6 atau indigo
    Penjelasan: Karena Penglihatan diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa menembus tulang- tulang

    G. Suara pluit yang keras
    Penjelasan: Karena Suara diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berteriak-teriak

    H. Didalam otaknya banyak pikiran cemas
    Penjelasan: Karena kata Otakku diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berputar, tetapi kalimat diatas menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas

    I. Suara nyonya pho di puncak golgota sangat keras terdengar
    Penjelasan: Karena Suara diibaratkan benda hidup yang bisa menggelengar seperti pengkhotbah dipuncak bukit golgota

    J. Orang-orang membawa barang dagangan
    Penjelasan: Karena kata Peti diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  15. Nama : Risza altalariksa
    Kelas : xi Rpl2

    Jawaban :
    a. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    b. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    c. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    d. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    e. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. karena kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    f. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    g. Suara Pluit menjerit- jerit , Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Karena " suara " diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak - teriak.

    h. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    i. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    j. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  16. Nama : Resti gustiana
    kelas: RPL 2
    jawaban: A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas

    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Nama: Dede Kurniawan
    Kelas: XI RPL 2
    Jawaban:

    A. Majas ini termasuk kedalam kategori majas personifikasi, sebab dari kalimat tersebut, jantung dianggap sebagai benda hidup seperti manusia yang dapat bermain ayunan. Namun sebenarnya jantung berfungsi untuk memompa darah sehingga dapat mengalir ke seluruh tubuh.

    B. Termasuk majas personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan. Sebenarnya kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Termasuk majas personifikasi. Penulis menganggap mendung sebagai benda hidup yang berfungsi menutup langit. Padahal makna sebenarnya dari kalimat tersebut adalah pada kondisi mendung menyebabkan separuh langit nampak gelap.

    D. Termasuk majas personifikasi karena “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. Termasuk majas personifikasi karena kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. Termasuk majas personifikasi karena “penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. Termasuk majas personifikasi karena “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H.Penulis menggambarkan otak seolah – olah benda hidup yang dapat berputar. Makna sebenarnya dari majas personifikasi tersebut adalah menunjukkan kondisi pikiran yang cemas.

    I. Termasuk majas personifikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. Termasuk majas personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  19. Nama: Danny Satriani
    Kelas: XI RPL 2
    A. Kalimat ini merupakan majas personifikasi karena perumpamaan jantung yang berayun-ayun dibandingkan dengan tas pukulan (Punchbag) yang telah dipukul oleh seorang petinju walaupun jantung tidak bisa berayun karena jantung merupakan benda yang tidak hidup. Arti dari kalimat ini adalah jantung yang berdetak kencang mungkin karena kegugupan

    B. Kalimat ini merupakan majas personifikasi karena sinar matahari dianggap sebagai suatu benda hidup karena pancaran matahari diumpamakan dapat "menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap." dari perumpamaan tersebut dapat diketahui bahwa penulis mempersonifikasikan pancaran matahari seolah-olah dapat menusuk benda. Arti dari kalimat ini adalah untuk memberi tau pembaca teriknya sinar panas matahari.

    C. Mendung murapakan awan gelap yang mengandung hujan. Kalimat ini mengatakan bahwa mendung menutup sinar matahari sebagai benda hidup. Arti kalimat karena adanya mendung maka separuh langit tertupi oleh awan mendung.

    D. Kapitalis merupakan sebutan bagi orang yang menganut sistem ekonomi kapitalisme oleh sebab itu sebutan tidak dianggap sebagai benda hidup.

    E. Jambul mempunyai beberapa arti, arti pertame jambul adalah benda di atas ketopong yang merupakan salah satu komponen dari tampilan lambang kebesaran. Arti kedua jambul adalah rambut yang dianyam baik diatas dagu atau dikepala. Dari arti kata jambul bisa dimengerti bahwa jambul merupakan benda mati yang tidak bisa berbinar (bersinar).

    F. Penglihatan tidak dapat menembus tubuh baikpun tulang tanpa bantuan dari alat yang bertujuan untuk melihat tulang seperti alat X-Ray.

    G. Peluit merupakan alat yang digunakan untuk membuat suara kencang yang biasanya digunakan dibidang olahraga. Oleh sebab itu peluit tidak dapat menjerit.

    H. Otak tidak dapat mengurai ataupun berputar.

    I. Suara merupakan benda mati suara dibandingkan dengan pengkhotbah yang sedang berkhotbah di gunung Golgota.

    J. Peti merupakan tempat dimana orang yang telah meninggal ditempatkan. Peti tidak dapat meluncur tanpa diluncuri oleh manusia.

    BalasHapus
  20. Nama : Dani Riza V.
    Kelas : XI RPL 2
    Jawaban :





    A. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan benda hidup yang bisa berayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas


    C. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” diibaratkan sebagai benda hidup yang menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka langit terlihat gelap.


    D.Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.



    E.Kata “jambul”diibaratkan benda hidup yang bisa berbinar-binar.



    F.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa menembus tulang-tulang.



    G. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.

    H. Kata “otakku”diibaratkan seperti hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa pikiran yang sangat cemas.



    I.Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.



    J. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  21. Nama:Aldo Sam Muhajir
    Kelas:XI RPL 2
    Jawaban: 

    A.Kalimat tersebut seolah – olah menganggap jantung sebagai benda hidup seperti manusia yang dapat bermain ayunan. Padahal faktanya jantung berfungsi untuk memompa darah sehingga dapat mengalir ke seluruh tubuh.

    B.bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    C. Kalimat tersebut mengandung kata – kata yang mencerminkan majas personifikasi. Penulis menganggap mendung seolah – olah benda hidup yang berfungsi menutup langit Padahal makna sebenarnya dari kalimat tersebut adalah pada kondisi mendung menyebabkan separuh langit nampak gelap.

    D. bahasa personifikasi karena “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    E. bahasa personifikasi karena kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    F. bahasa personifikasi karena “penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    G. bahasa personifikasi karena “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H.Penulis menggambarkan otak seolah – olah benda hidup yang dapat berputar. Makna sebenarnya dari majas personifikasi tersebut adalah menunjukkan kondisi pikiran yang cemas.

    I. bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    J. bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  22. Nama : Dewi wulandari.
    Kelas : XI RPL 2
    Jawaban :
    A. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun beruntun seorang petinju. Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.
    B. Pancaran matahari menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap.Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.
    C. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.
    D. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.
    E. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.
    F. Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai Sang Maha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.
    G. Suara peluit menjerit-jerit. Kata“suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    H. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    I. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.
    J. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  23. Nama : Rifa Nur Aisah
    Kelas : 11 Rpl 2
    a.) Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam beruntun seorang tinju.Kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata “jantungku” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.
    b.) Pancaran matahari memikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya,putih berkilauan,tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut sudut gelap yang pengap. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.
    c.) Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda idup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.
    d.) Kapitalis itu meliuk-liuk seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.
    e.) Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kata “jambul” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.
    f.) Sayangnya, gadis-gadis kecil itu rupanya telah dikaruniai sang maha pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-tulang.
    Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.
    g.) Suara peluit menjerit-jerit. Kata “suara” diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak-teriak.
    h.) Otakku berputar cepat mengurai satu persatu pikiran cemas. Kata “otakku” diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.
    i.) Suara nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah dipuncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelar seperti pengkhotbah dipuncak Bukit Golgota.
    j.) Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa personifikasi karena kata "peti" diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  24. Nama : Fajar Agustiawan
    Kelas: Xl Rpl 2
    Jawaban :
    a. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    b. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    c. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    d. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    e. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. karena kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    f. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    g. Suara Pluit menjerit- jerit , Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Karena " suara " diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak - teriak.

    h. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    i. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    j. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus
  25. Nama:Muhamad ilham fahmi
    Kelas: XI RPL2
    Jawaban:A. Kalimat ini merupakan majas personifikasi karena perumpamaan jantung yang berayun-ayun dibandingkan dengan tas pukulan (Punchbag) yang telah dipukul oleh seorang petinju walaupun jantung tidak bisa berayun karena jantung merupakan benda yang tidak hidup. Arti dari kalimat ini adalah jantung yang berdetak kencang mungkin karena kegugupan

    B. Kalimat ini merupakan majas personifikasi karena sinar matahari dianggap sebagai suatu benda hidup karena pancaran matahari diumpamakan dapat "menikam lubang-lubang dinding papan seperti batangan baja stainless, dan menciptakan pedang cahaya, putih berkilauan, tak terbendung melesat-lesat menerobos sudut-sudut gelap yang pengap." dari perumpamaan tersebut dapat diketahui bahwa penulis mempersonifikasikan pancaran matahari seolah-olah dapat menusuk benda. Arti dari kalimat ini adalah untuk memberi tau pembaca teriknya sinar panas matahari.

    C. Mendung murapakan awan gelap yang mengandung hujan. Kalimat ini mengatakan bahwa mendung menutup sinar matahari sebagai benda hidup. Arti kalimat karena adanya mendung maka separuh langit tertupi oleh awan mendung.

    D. Kapitalis merupakan sebutan bagi orang yang menganut sistem ekonomi kapitalisme oleh sebab itu sebutan tidak dianggap sebagai benda hidup.

    E. Jambul mempunyai beberapa arti, arti pertame jambul adalah benda di atas ketopong yang merupakan salah satu komponen dari tampilan lambang kebesaran. Arti kedua jambul adalah rambut yang dianyam baik diatas dagu atau dikepala. Dari arti kata jambul bisa dimengerti bahwa jambul merupakan benda mati yang tidak bisa berbinar (bersinar).

    F. Penglihatan tidak dapat menembus tubuh baikpun tulang tanpa bantuan dari alat yang bertujuan untuk melihat tulang seperti alat X-Ray.

    G. Peluit merupakan alat yang digunakan untuk membuat suara kencang yang biasanya digunakan dibidang olahraga. Oleh sebab itu peluit tidak dapat menjerit.

    H. Otak tidak dapat mengurai ataupun berputar.

    I. Suara merupakan benda mati suara dibandingkan dengan pengkhotbah yang sedang berkhotbah di gunung Golgota.

    J. Peti merupakan tempat dimana orang yang telah meninggal ditempatkan. Peti tidak dapat meluncur tanpa diluncuri oleh manusia.

    BalasHapus
  26. Nama: Niken Indriyani
    Kelas: XI RPL 2

    Jawaban :
    a. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena kata “jantungku”diibaratkan seperti benda hidup yang bisa berayun-ayun, padahal kata berayun-ayun tersebut menggambarkan keadaan jantung yang berdetak kencang.

    b. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “pancaran matahari” diibaratkan sebagai benda hidup, yaitu bisa menikam lubang-lubang dinding papan, padahal kalimat tersebut menggambarkan terik matahari yang sangat panas.

    c. Mendung menutup separuh langit. Kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai majas personifikasi karena “mendung” di atas diibaratkan sebagai benda hidup yang dapat menutup langit, padahal kalimat tersebut menjelaskan bahwa dengan adanya mendung maka separoh langit terlihat gelap.

    d. Kapitalis itu meliuk-liuk pergi seperti dedemit dimarahi raja hantu. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata “kapitalis” diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa meliuk-liuk, padahal kata “kapitalis” di atas menggambarkan kata sifat.

    e. Maka muncullah bongkahan jambul berbinar-binar. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. karena kata “jambul”diibaratkan sebagai benda hidup yang bisa berbinar-binar.

    f. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi karena Kata“penglihatan” diibaratkan sebagai benda hidup yang mampu menembus tulang-tulang.

    g. Suara Pluit menjerit- jerit , Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Karena " suara " diibaratkan benda hidup yang bisa berteriak - teriak.

    h. Otakku berputar cepat mengurai satu persatu perasaan cemas. Kalimat tersebut dikategorikan majas personifikasi. Kata “otakku”diibaratkan hidup yang bisa berputar, tetati kalimat di atas menggambarkan bahwa menggambarkan pikiran yang tidak karuan dan sangat cemas.

    i. Suara Nyonya Pho kembali menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota. Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personfikasi karena suara diibaratkan hidup yang bisa menggelegar seperti pengkhotbah di puncak Bukit Golgota.

    j. Sekarang delapan orang memikul peti dan peti meluncur menuju pasar pagi yang ramai . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai majas personifikasi karena kata “peti” diibaratkan seperti benda hidup yang bisa meluncur menuju pasar.

    BalasHapus